Monday, November 14, 2005

Saya Masih Ingin Berlibur

Selama liburan wajib Lebaran dari tanggal 2 sampai dengan 8 November 2005 lalu, saya menemui darah daging saya di Malang, Jawa Timur, kampung halaman saya, meeting point antara ayah saya, saya dan adik-adik saya, sekaligus tempat anak saya menuntut ilmu sekarang. Senang dan bahagia bisa melewatkan liburan bersamanya. Banyak yang kami lakukan. Ngobrol tentang sekolahnya, bercanda, jalan-jalan keliling kota, cekakakan bareng nonton ulah Aming dan Tora di televisi serta berlomba bersama, berusaha mengalahkan perally-perally handal di Collin McRae, salah satu games di Playstation. Saya menikmati kebersamaan ini. Thanks God. Selain bertemu ayah, adik dan anak saya, saya pun sempat mengunjungi dan bertemu beberapa teman kecil saya. Orang-orang dari masa lalu ini baru dapat ditemui kalau saya berlibur di Malang. Kadang, satu dua orang di antara mereka menyempatkan diri menghubungi dan menemui saya bila sedang berada di Jakarta. Saya banyak terhibur dengan keberadaan sahabat-sahabat dari masa lalu ini. Kehangatan hubungan dalam persahabatan seperti ini patut dipertahankan. Kebahagiaan dan kenikmatan yang saya dapatkan dari kesempatan berlibur seperti ini susah ditinggalkan begitu saja, sekalipun tugas pekerjaan telah menanti di tempat kerja. Contohnya, hari ini adalah hari ke-empat bagi saya berada di toko ini kembali untuk menjajakan barang dagangan yang ada. Sekalipun sudah hampir seminggu bekerja, saya belum bisa menyesuaikan diri dengan suasana kerja kembali. Saya belum bisa merubah mood berlibur ini menjadi mood bekerja. Secara fisik, memang saya berada di Jakarta. Namun, perasaan saya masih berlibur di Malang. Mental saya belum siap disibukkan dengan pekerjaan kembali. Maunya masih santai-santai aja. Apalagi setelah kontak telepon dengan beberapa klien dan mendapatkan jawaban bahwa hari ini adalah hari kerja mereka yang pertama setelah liburan wajib Lebaran plus cuti tambahan. Naga-naganya, klien-klien tersebut baru siap bekerja kembali pada Senin depan. Hal ini membuat saya makin ingin melanjutkan liburan sampai hari Minggu nanti dan baru masuk kerja pada Senin, 21 November 2005 mendatang. Seandainya saya pemilik toko ini, saya akan putuskan bahwa minggu ini adalah minggu silaturahmi. Minggu ini adalah minggu untuk saling bermaaf-maafan dengan rekan kerja, relasi dan klien. Kalau perlu dengan mengunjungi relasi dan klien di rumah atau di kantornya masing-masing, dengan catatan apabila relasi dan klien tersebut tidak keberatan menerima kunjungan saya dan teman-teman. Itu cuma pengandaian. Saya tidak berani menuangkannya jadi satu usulan kegiatan kerja minggu ini. Tampaknya, boss saya pun masih ingin berlibur. Wajahnya tampak tegang, ngumpul seperti lapangan pingpong, tidak tampak cerah seperti orang yang puas berlibur, berkumpul dengan keluarga dalam waktu yang sedemikian panjang.

3 Comments:

Blogger mpokb said...

wah, bukan maksut membikin sedih atau teringat ananda di malang.. sering2 ajak aja ke yogya pak..! hehe.. maaf lahir batin ya pak, mumpung masih bulannya.. :)

11/15/2005 02:45:00 PM  
Blogger mpokb said...

eh, maaf ralat, maksut aye, diajak ke jakarta. kenapa aye mengira bapake tinggal di yogya yak?

11/15/2005 02:56:00 PM  
Blogger Intan Bayduri said...

jadi pingin pulang kampung lagi hiks.
aku juga punya sodara deket malang, di batu. Kalo kesana seneng deh, bisa makan buah sepuasnya, sama metik mawar kalo lagi berbunga :))

11/23/2005 04:26:00 PM  

Post a Comment

<< Home