Thursday, October 20, 2005

Biang Keladi Sepinya Toko

Rasanya percuma saya telepan-telepon kesana-kemari menawarkan dagangan di toko ini. Please dicatat: Saya tidak mengeluh. Saya cuma meluapkan kekesalan di blog saja. Upaya saya menawarkan dagangan tak kunjung berbuntut transaksi. Saya melihatnya sebagai ujian atas ketekunan saya sih. Pada umumnya, jawaban yang saya terima menyatakan keputusan membeli baru bisa diambil setelah lebaran. Ada pula yang menyatakan keputusan membeli akan dikeluarkan setelah keadaan politik negara ini stabil pasca diadakannya reshuffle kabinet. Saya berusaha meyakinkan para calon pembeli sampai mulut saya berbusa. Berbagai approach saya kerahkan. Tingkat suku bunga yang stabil setelah ada kenaikan nol koma nol sekian persen dalam beberapa minggu lalu, cadangan devisa yang meningkat tajam, us dollar vs Rupiah yang sudah mapan di level 10.100an, sampai-sampai meniru jawaban politikus: pemerintahan presiden yang sekarang ini legitimasinya tinggi sekali. Presiden dipilih oleh lebih dari 60 % suara yang mewakili aspirasi seluruh rakyat dan lain sebagainya. Mereka, para calon pembeli, tak bergeming sedikitpun. Sedikit sekali jawaban yang rasional. Jawaban yang paling mengesalkan adalah keadaan negara ini tidak menentu. Keputusan membeli baru dikeluarkan kalau suasana aman-man. Lho?! Apa bukti dari ketidak-amanan situasi negeri ini? Jawab dia, silakan baca e-mail yang diforwardnya ke e-mail saya: Dear all, Just FYI. Be careful.... Take care Ny. Laurentia: Waspadai 21 Oktober dan 10 November MASIH ingat ramalan paranormal Ny. Laurentia sekitar sebulan lalu bahwa Bali akan diguncang bom? Sudah terbukti bukan. Kali ini Ny. Laurentia kembali menyampaikan hasil penglihatannya. Dia mengingatkan, masyarakat diminta lebih waspada sampai Desember 2005. Pasalnya, dalam kurun waktu tersebut akan terjadi "sesuatu" di Bali. "Sepertinya akan terjadi sesuatu di Bali. Menurut penglihatan saya, akan terjadi bencana alam, mungkin gunung meletus atau gempa bumi. Sampai detik ini, hasil meditasi saya, sampai Desember 2005 tak ada lagi bom di Bali," ujar Ny. Laurentia dalam suatu wawancara khusus di RM Sari Warta Boga Denpasar, Selasa (11/10) kemarin malam. Kendati bencana alam itu tidak terlalu besar, namun tetap menelan korban jiwa. Karena itu, diharapkan masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Dia juga menyebut tanggal 21 Oktober dan 10 November 2005 sebagai tanggal yang rawan. Namun, dia tak bisa spesifik menyebut apa yang akan terjadi pada dua hari tersebut. Agar terhindar dari marabahaya, tokoh supranatural ini mengingatkan antara lain dengan banyak berdoa dan meningkatkan spiritualitas. "Misalnya, lebih sering mengumandangkan mantram Gayatri. Tak hanya umat Hindu, juga umat lain. Itu doa yang universal," tandas Ny. Laurentia. Tingkat spiritualitas Bali secara umum dinilainya sudah merosot. Hal ini antara lain disebabkan leluasanya "kekuatan" dari luar yang menyusup ke Bali. "Saya lihat kita sudah lebih banyak ke materi, uang, uang dan uang. Memang kita perlu uang untuk hidup, tetapi jangan pelit untuk agama. Demikian juga yang berkelebihan, jangan lupa menyumbang untuk orang miskin," imbau perempuan kelahiran 23 Januari ini. Dia menegaskan, imbauan atau peringatan akan terjadi sesuatu di Bali tidak dimaksudkan untuk menyebarkan rasa takut di tengah masyarakat di sini. Dengan peringatan itu justru membuat masyarakat eling, waspada sehingga siap menghadapi segala kemungkinan terburuk dalam hidup ini. Berulang-ulang dia mengingatkan pentingnya peningkatan spiritualitas pada tiap-tiap orang, karena hanya dengan itu manusia dijauhkan dari cobaan. Khusus mengenai bom Jimbaran-Kuta, terutama para pelakunya, Ny. Laurentia sengaja tak mencarinya. Untuk apa, toh semuanya sudah terjadi. Yang penting dia sudah memperingatkan jauh sebelumnya bahwa akan ada bom di Bali. Ternyata kita kecolongan juga. Tak lupa dia mengingatkan agar jangan terlalu mengenang tragedi bom karena hal itu hanya akan membuat kita lemah. (gre) Please also inform family members to be carefull after Lebaran. In a message dated 10/9/05 5:18:44 P.M. Pacific Daylight Time, xxxxxxx wrote: kejadiannya mirip kerusuhan mei 98 tapi dgn cara lain. menurut mereka dlm 6 bln ini akan terjadi, dan kalau situasi nya ngga terkendali, maka tentara akan ambil kendali. Cuma mereka khawatir dan tidak mau kalau SBY turun, yg naik wakilnya. Saat ini tokoh2 politik sedang me lobby Sultan HB X untuk naik, dan lagi dipikirkan oleh ybs. Permintaan ini juga datang dari rektor2 seluruh RI, mereka marah pd SBY, karena mereka minta BBM naiknya ditunda s/d habis lebaran dan naiknya tidak lebih besar dari 50%, tapi permintaan ini ditolak. Untuk issue bom akan terjadi di 12 titik di jakarta, terutama mall sudah dan akan diincar. Kesimpulannya situasi politik disini lagi rawan banget, dan yg tahu ngga banyak. Info ini sangat akurat karena dari orang dlm. saat ini mereka lagi mencegah jangan sampai terjadi kerusuhan. Wah!! Saya jadi bingung. Ternyata calon konsumen produk toko saya gampang terpengaruh oleh "e-mail berantai picisan" seperti di atas. Pantesan penjualan seret. Pendapatan toko merosot. Gaji belum disesuaikan dengan kenaikan harga BBM. Dan, boss-ku mecucu terus. Mbencekno!!! Ngapain sih orang-orang itu menyebar ketakutan-ketakutan seperti itu? Mbok ya sudah, gak usah ngomong macem-macem. Percaya saja sama pemerintah, sama polisi dan tentara. Mari mendukung mereka menciptakan suasana aman tenteram, gemah ripah loh jinawi, surgo nunut neroko katut, jer basuki mowo beo, wong mati ora obah, yen obah medheni bocah. Hehehehe..... ada-ada saja negeri korup ini......

0 Comments:

Post a Comment

<< Home