
Pernah mendengar orang mengucapkan atau membaca kata
diplokotho?
Diplokotho adalah salah satu kata dalam Bahasa Jawa yang artinya adalah
dikerjain, diusili, dijahili, dipengaruhi untuk mengalami atau melakukan sesuatu hal yang menggelikan. Dalam kalimat “Saya
diplokotho oleh agen-agen KGB untuk membocorkan rahasia negara Indonesia”,
diplokotho berarti
dibujuk untuk melakukan hal-hal yang buruk. Sebaliknya, dalam kalimat “Saya
diplokotho oleh sahabat saya - yang tanpa sepengetahuan saya - telah mengajukan nama saya sebagai salah satu calon penerima Nobel Perdamaian Dunia”,
diplokotho berarti
dikerjain, dijahili untuk mengalami sesuatu yang menggelikan.
Hari Minggu lalu, seorang bapak separuh baya telah
diplokotho oleh calon istrinya dan beberapa fotografer muda yang berbakat, energik dan penuh semangat, dengan bantuan seorang piñata rias bernama Maya. Fotografer yang melakukannya adalah
Atta,
Alex, Adit, Beatrix,
Ndaru,
Sonny, Tumpal,
Vera dan
Yocke. Sang bapak dan calon istrinya jadi obyek foto para fotografer tersebut di atas dalam rangka praktek fotografi percintaan sepasang anak manusia yang akan menikah.
Tidak ada adegan mesum yang melanggar RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi dalam pemotretan itu. Tidak ada pelanggaran tata susila ala Indonesia. Pose-pose yang ditangkap kamera tidak menimbulkan angan-angan syur seperti adegan percintaan film-film Bollywood. Tapi, hasilnya, indah sekali. Sang bapak mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada para fotografer muda nan sakti itu. Foto-foto yang dihasilkan sangat mempesona dan layak disejajarkan dengan karya-karya fotografer-fotografer top Indonesia dalam pameran akbar fotografi Indonesia.
Mengapa sang bapak, sebagai model dalam foto itu, tampak sedemikian puas? Ternyata, dalam pemotretan itu, sang bapak sempat bercanda dengan mengatakan bahwa dirinya
diplokotho oleh para fotografer muda itu. Setelah melihat hasil fotonya, dia merasa yakin bahwa dirinya yang berusia hampir setengah abad itu memang telah
diplokotho oleh anak-anak muda yang suka memotret itu, untuk memenuhi kepuasan bathin mereka, yaitu berlatih untuk mendapatkan foto-foto pre-wedding yang indah.
Mudah-mudahan para fotografer yang mengaku hanya sebagai penggemar fotografi ini tidak kualat karena telah
memplokotho orang separuh baya. Amin.
4 Comments:
waaa, fotografernya banyak juga ya... kok cuma satu foto yang dipasang?
wekekeke....piye rasane pak diplokotho cah2 enom koyo kuwi? pingin lagi? :p
PRON!
hihihihi
Foto-nya kereen! Liat lagiyang lainya doong :)
Senengudah bsia mampir kesini, salam kenal dan salam hangatdari afrika barat :)
Post a Comment
<< Home