Wednesday, September 07, 2005

Cari dengan Mata, Jangan dengan Mulut

Tiba-tiba pagi ini saya teringat omelan-omelan almarhumah Ibu saya pada anak-anaknya saat mengetahui anak-anaknya bertengkar karena berebut coklat, berebut mainan atau pun karena sebab-sebab lainnya. Omelan Ibu kasar, lucu tapi apa yang disampaikan memang benar adanya. Suatu kali, Ibu mendengar volume suara Gembrot, adik perempuan saya, yang berteriak kepada Panjul, adik laki-laki saya, karena berebut kesempatan memutar tape player di ruang keluarga. Ibu berdiri dan berseru, “Hoi !!! Ribut terus, koyok kucing ae”. Ia menambahkan, “Makanan bikin ribut. Mainan bikin ribut. Sekarang tape bikin ribut. Nanti kalau aku marah, tapenya aku buang lho. Kalian itu bersaudara, kok berantem terus”. Kedua adik saya segera menyelesaikan pertengkarannya. Saya tersenyum kecut di teras. Ibu memang selalu menekankan pentingnya kerukunan di antara anak2nya. Semua masalah bisa diselesaikan tanpa ribut-ribut, kata Ibu. Saya setuju dengan pendapat itu. Kami dilatihnya bertenggang-rasa. Kami diajarinya saling kasih-mengasihi, supaya tidak “ribut terus, kayak kucing”. Omelan Ibu memang lucu bagi saya. Seringkali kami ‘gedubrakan’ kesana kemari mencari mainan atau benda milik kami yang terselip. Biasanya, belum tuntas –bahkan kadang-kadang belum mencoba- mencari ke sudut-sudut rumah, kami sudah menyerang Ibu dengan teriakan, “Bu, mobil-mobilanku mana?!”. Tanpa emosi, Ibu menjawab, “Cari dengan mata, jangan dengan mulut”. Hehehehe……

1 Comments:

Blogger mpokb said...

nama2 adiknya kok gembrot, panjul, lha situ namanya siapa? :P

9/07/2005 05:27:00 PM  

Post a Comment

<< Home