Wednesday, August 10, 2005

Setelah diputar ulang beberapa lama, “Si Doel Anak Sekolahan” berhasil mengingatkan ketidak-puasanku sama si Doel saat sinetron ini diputar untuk pertama-kalinya dulu. Si Doel tidak tampil sebagaimana umumnya orang Betawi yang penuh percaya diri. Si Doel tampil hanya dengan kegamangannya. Aku sebel lihat peran Si Doel di sinetron ini. Hehehehe….. Ini cuma sinetron…. Ngapain aku sampek sesebel itu ya?!. Hehehe…… Sekarang sebelku jatuh pada hampir semua film dan sinetron yang diputar di tv2 Indonesia. Mosok di setiap film ada bidadari?!? Mosok di setiap sinetron ada dukun?!? Mosok di setiap film ada tokoh yang punya kemampuan supranatural?! Heran aku..!!!! Aku dan beberapa temen pernah mentertawakan dominasi aspek supranatural di film dan sinetron Indonesia akhir2 ini. Kami pun mempertanyakan kenapa para produser mau2nya jadi produser film2 dan sinetron2 seperti itu. Apakah para produser itu nggak punya idealisme? Apakah para produser hanya mengejar keuntungan finansial semata? Apakah para produser tidak punya misi mendidik audience? Bukan itu saja. Masih banyak pertanyaan lain yang timbul saat mengkritisi film dan sinetron Indonesia. Akhirnya, jawaban dari setiap pertanyaan tersebut mengarah pada duit. Para produser bikin film untuk tujuan komersial. Sebuah film dibuat untuk ditonton oleh sebanyak mungkin orang sehingga menghasilkan sebanyak mungkin uang. That’s all....!!! Mungkin produser2 film berpikir: percuma memuatkan idealisme2 dalam sebuah film kalau film itu tidak sukses secara komersial. Percuma bikin film kalau tidak menghasilkan banyak duit. Mungkin bagi mereka idealisme harus dibatasi demi kantong. Idealisme harus dibatasi supaya cacing di perut tidak demo nuntut jatah makanan.....

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Namanya juga sinetron. Sebenernya, sinetron jaman ORBA masih jauh lebih bagus dibandingkan semenjak Pak Harto lengser. Ga tau napa. Sinetron2 indie sebetulnya bagus, dari segi penggarapan dan ide cerita, tapi sayang, masyarakat Indonesia rupanya sudah bosan hidup susah, makanya pinginnya mimpi dan melihat yang bagus2. Disitulah sinetron berperan mencetak mimpi2 itu dan membentuk paradigma yang menurutku..tidak sehat.

8/09/2005 11:43:00 PM  

Post a Comment

<< Home